Kekayaan Alam Sebagai Potensi Menuju MBD Maju

Gunung Kerbau merupakan salah satu dari dua gunung yang ada di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Gunung Kerbau menjadi spesial karena penampakannya berbeda dengan gunung-gunung lainnya. Kalau biasanya gunung di Indonesia ditutupi tanaman rimbun, Gunung Kerbau hanya ditumbuhi rumput berukuran pendek sehingga tampak sedikit gundul. Efeknya, lekukan-lekukan gunung terlihat jelas dan tegas. Pemandangan ini membuat Gunung Kerbau tampak megah dari kejauhan. Ditambah, lokasinya yang berada di tengah-tengah padang sabana sehingga membuat gunung ini terlihat mencolok.

Berkunjung ke Gunung Kerbau menjadi menarik sebab gunung ini merupakan lokasi dimana kawanan kerbau yang hidup bebas di padang sabana kerap mampir dan mencari makan di sini. Di sini kamu juga bisa merasakan sensasi bersafari layaknya di Afrika, sebab tak hanya kerbau yang berseliweran tapi juga kawanan kuda. Jika kamu berkunjung ke sini saat musim kemarau, rumput-rumput di sabana sekitar gunung akan menguning, tanah menjadi tandus, dan kubangan-kubangan air akan kering menyisakan lumpur yang retak. Suasana ini akan menambah kesan kamu sedang berada di Afrika.

Ada sebuah ritus unik saat pelancong datang ke Maluku Barat Daya: disambut minuman. Namun, bukan minuman sembarangan. Kuliner bernama sopi koli ini adalah sejenis arak yang dibikin dari koli atau aren.
Sopi menjadi simbol keakraban antara tuan rumah dan tamu yang datang. Selain sebagai penyambut, sopi dihidangkan untuk upacara-upacara lainnya. Secara khusus untuk ritual-ritual dengan suasana bahagia, seperti perkawinan adat.
Bukan sekadar simbol keakraban, sopi memiliki peran penting sebagai roda penggerak mengepulnya asap dapur. Sebab, masyarakat setempat sebagian besar menggantungkan hidup dengan menjual sopi.

Sopi bisa ditemukan di hampir semua wilayah Maluku Barat Daya, khususnya Pulau Kisar, Pulau Moa, Pulau Leti, dan Pulau Tepa. Bila ingin mencoba, pelancong bisa mengunjungi daerah-daerah tersebut. Namun tidak bisa dibawa sembarangan untuk oleh-oleh lantaran tergolong minuman beralkohol.

Maluku barat daya merupakan salah satu kabupaten kepulauan yg terdiri dari beberapa pulau dengan keanekaragaman budaya yang tersebar di berbagai pulau yang menjadi bagiannya. Tentunya, di setiap kebudayaan melahirkan gaya arsitektur unik yang tidak akan ditemukan pada kebudayaan-kebudayaan lain. Salah satunya adalah keunikan rumah adat. Rumah adat ini fungsinya digunakan sebagai balai atau tempat di mana penduduk sering mengadakan musyawarah atau rapat penting. Bentuknya yg sederhana namun sangat membuat nyaman ketika berada di dalam rumah adat tersebut. Rumah yg memakai atap daun ini memiliki keunikan tersendiri. Di Maluku barat daya sendiri, terdapat berbagai penamaan rumah adat berdasarkan bahasanya. Kayu penyusun rumah ini pun terbilang kuat. Sampai sekarang, Maluku barat daya masih memiliki rumah adat dan sangat terjaga perabotannya.

Pulau Kisar adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki peninggalan rock art atau seni cadas paling banyak.
Lukisan-lukisan yang memanfaatkan pigmen warna merah ini menggambarkan perahu, anjing, kuda, dan orang-orang yang kebanyakan memegang senjata seperti kapak dan perisai. Pada lukisan lain tampak orang bermain drum, menunjukkan prosesi upacara.
Ada juga situs yang berhias cap telapak tangan yang diduga memiliki umur lebih tua dari lukisan figur lain.
Lukisan-lukisan batu itu ditemukan di dinding dan langit-langit terik batu kapur yang menjulang di pulau Kisar. Situs seni lukis di batu ini sering terlihat di atas garis pantai, dengan jarak beberapa ratus meter. Tulisan2 ini berdasarkan penelitian yg di lakukan oleh arkeolog dari Periset dari Australian National University (ANU) di Canberra, Australia, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengemukakan bahwa tulisan2 ini sudah ada sejak 2.500 tahun yg lalu.
Menurut arkeolog tersebut. Lukisan-lukisan ini mungkin menggambarkan pengenalan sistem simbolis baru yang didirikan sekitar dua ribu tahun yang lalu, menyusul pertukaran barang-barang mewah dan awal dari sistem hierarkis masyarakat.

Danau Tihu merupakan satu-satunya danau di pulau Wetar. ’’Di situ (Danau Tihu) kita bisa melihat kehidupan habitat satwa liar, umumnya buaya. 
Panjang Danau Tihu sekira 3,6 km2 dan lebar yang bervariasi karena berliku-liku dipisahkan oleh enam aliran sungai yang dipagari tebing-tebing batu terjal. Lebar tepian tebing satu dengan yang lain sekitar 2-3 meter persegi, bahkan lebarnya ada yang mencapai 2 km.

Selain memiliki keindahan alam yang eksotik, Danau Tihu juga menyimpan legenda tua yang sakral. Namun sayang, kisah mistik yang hampir lekang dalam perjalanan waktu itu tak banyak diketahui warga setempat. Padahal alur kisahnya mesti diwarisi generasi muda Wetar sebagai petuah kehidupan sekaligus mengandung pesan-pesan moral tentang pentingnya menjaga solidaritas dan hubungan dalam keluarga.

Legenda Danau Tihu berawal dari keperkasaan raksasa di zaman dulu yang menguasai seluruh petuanan Wetar. Meski kejam dan beringas, namun raksasa itu berhasil dikalahkan dua saudara kembar, Mamau dan Matereng. Kedua penduduk lokal itu punya ilmu sakti. Karena itu, tak sulit bagi mereka untuk membunuh raksasa tersebut. Mamau dan Matereng acapkali berburu hewan di hutan belantara di sekitar Danau Tihu.

Maupora merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Pulau ini dianggap sebagai pulau keramat karena menjadi tempat perkumpulan para setan dan penganut ilmu hitam di seluruh dunia. 
Masyarakat setempat sering menyebut Maupora sebagai Pulau Suanggi atau pulau para pemuja iblis. Pulau ini juga dijuluki sebagai Pulau Batu Timbul (bahasa setempat: Watupalpiali) karena memang terbentuk dari gugusan karang yang muncul di tengah laut.
pulau yg unik ini menyimpan sejumlah misteri akhirnya tak ada yang sanggup mengetahui tingkat intensitas pertemuan para setan dan para pemujanya itu. Sebab banyak orang yang takut menginjakkan kaki di pulau ini.

Bagi yang punya penglihatan khusus atau memiliki ilmu kebatinan, Batu Timbul bisa dilihat sebagai sebuah istana megah yang terdiri dari tiga bagian yakni bagian tengah sebagai tempat raja memimpin persidangan, dimana terdapat kursi kerajaan.

Sementara bagian depan merupakan tempat persidangan. Dan bagian belakang merupakan tempat pembantian dan dapur tempat masak.

Comments

Popular posts from this blog

Hal unik makanan khas pulau Kisar | suara dari timur Kalwedo

Rambut Jagung Sebagai Solusi Pencegahan Penyakit Berbahaya

Pulau Luang | Hasil Alam Melimpah Di Ujung Timur