Pangan Lokal Kisar| Kacang Kayu (Gude) Sebagai Pangan Produktif Maluku Barat Daya





Tanaman kacang-kacangan sudah ditanam di Maluku Barat Daya sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Tanaman ini terdiri atas berbagai jenis, misalnya kacang kayu(gude), kacang hijau, kacang tanah, dan berbagai jenis kacang sayur misalnya kacang panjang dan buncis. Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang merah, dan kacang kayu (gude) sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di Maluku Barat Daya sebagai bahan pangan yang potensial. Berdasarkan kacang-kacangan yang ada di Maluku Barat Daya yang sangat potensial dan bernutrisi, salah satu kacang yang menarik adalah kacang gude Cajanus cajan (L.) Millsp.

Kacang kayu (gude) termasuk tanaman semusim dan mempunyai keunggulan dibanding tanaman kacang-kacangan lokal lainnya, antara lain toleran kekeringan, tahan rebah dan polong tidak mudah pecah, tetapi peka terhadap hama perusak polong, memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak tahan pada kondisi lembab. 
Kacang gude memiliki nutrisi yang baik, toleran cekaman lingkungan, produksi biomassa tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki ketersediaan unsur hara dan kelembaban tanah (Maintang, dkk 2014).

Menurut Rao dan Rao (1974) dalam Kumar (2017)  polong  kacang gude  mulai terbentuk  15 sampai 20 hari setelah pembuahan, biji kacang gude mencapai  kematangan fisiologi pada umur 30 hari dan biasanya sudah siap dipanen  pada tingkat kematangan sekitar 40 hari  dengan kadar air lebih rendah.

Biji kacang gude mengandung 20-22% protein, 1,2% lemak, 65% karbohidrat. Kacang gude memiliki sumber serat kasar yang baik, juga mineral penting seperti besi, sulfur, kalsium, kalium, mangan dan vitamin larut air terutama tiamin, riboflavin dan niasin (Saxena et al, 2010). Berdasarkan penelitian Bailey, (2010) kadar asam folat pada kedelai sebesar 1,38 mg/kg–4,5 mg/kg. Sedangkan berdasarkan penelitian  Mazur et al, (1998) vitamin B9 (asam folat) pada kacang gude memiliki kandungan yang lebih besar dibandingkan dengan vitamin yang lain yaitu sebesar 456 kg. 

Asam folat atau vitamin B9 adalah salah satu dari vitamin B-kompleks  (Sidharta dan Gunardi, 2011). Asam folat terlibat dala metabolisme asam nukleat dan asam amino, sehingga hal ini tersebut sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel (Blancquaert et al., 2010). Kekurangan asam  folat terdapat mengganggu sintesis DNA dan pembelahan sel, serta menyebabkan terjadinya NTD (Neural Tube Defect) yaitu kelainan penutupan lempeng syaraf yang terjadi pada masa kehamilan, anemia megaloblastik atau megalostik (Arisman, 2004), peradangan lidah (glositits) dan gangguan saluran cerna (Almatsier, 2001).

Kecukupan asam folat untuk usia 10-12 tahun adalah 300 mcg/hari dan usia 13 tahun ke atas 400 mcg/per hari (Dewantari, 2013).  Kebutuhan asupan asam folat yang direkomendasikan untuk ibu hamil sebanyak 600 g/hari untuk mencegah terjadinya NTD pada bayi (FAO, 2001). Tubuh manusia tidak dapat mensintesis asam folat, sehingga membutuhkan asupan makanan yang berasal dari sayuran hijau, hati, biji-bijian atau legum, kuning telur, gandum, susu, produk tempe, kecap, produk fermentasi dan produk-produk sereal yang difortifikasi asam folat (Asmoro, 2016).

Kacang gude merupakan tanaman yang khas dan melimpah yang hanya terdapat di Maluku Barat Daya provinsi Maluku tepatnya di Pulau Kisar. Masyarakat menyebut tanaman ini adalah kacang kayu. Masyarakat memanfaatkan kacang kayu sebagai kebutuhan bahan makanan. Selama ini masyarakat mengkonsumsi kacang kayu secara alamiah seperti merebusnya atau biasanya kacang kayu di gabungkan dengan jagung lalu kemudian direbus hingga mencapai kematangan dan siap untuk dihidangkan. Sementara sebagian  masyarakat awam kadang ada yang tidak mengetahui manfaat kacang gude tersebut. Hingga kini belum ada penelitian-penelitian tentang kadar Vitamin B9 pada biji kacang gude yang terdapat pada Pulau Kisar hal ini mengakibatkan minat untuk mengkonsumsi biji kacang kayu menjadi rendah bahkan proses untuk memproduksi kacang kayu tidak seimbang. Maka dari itu penting untuk memberikan informasi atau himbauan kepada masyarakat Pulau Kisar tentang kadar  yang terdapat pada biji kacang kayu, 
perlu dilakukan terlebih dahulu sebuah penelitian dan dari hasil penelitian itulah yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

Comments

Popular posts from this blog

Hal unik makanan khas pulau Kisar | suara dari timur Kalwedo

Rambut Jagung Sebagai Solusi Pencegahan Penyakit Berbahaya

Pulau Luang | Hasil Alam Melimpah Di Ujung Timur